Friday, July 29, 2011

~ pesanan untuk hati ~



Assalamualaikum...

apa khabar kamu yang bernama Hati?

Masihkah lagi sihat?

Atau mungkin kurang enak dirimu?

Ku harap dirimu kan seceria mentari,

Yang sentiasa menyinari alam ini.

Duhai kau yang bernama Hati,

Jagalah dirimu sebaiknya,

Peliharalah tubuhmu dari anasir-anasir,

Yang cuba menggodamu.

Duhai Kau yang bernama Hati..

Janganlah mudah kau percaya,

Akan dunia yang penuh racun berbisa,

Jangan mudah kau mengalah dan rebah,

dengan dunia yang berselirat kehitamannya..

Kuatkan dirimu... kentalkan jiwamu,

Perangilah nafsumu duhai Hati...

Jadikanlah zikrullah dan ayatullah..

Sebagai benteng dan perisai untukmu.

Untuk dirimu yang bernama Hati,

Usah dibiarkan jiwamu,

Kosong... hambar... dan sunyi...

Tiadanya Iman dan taqwa mengiringi dirimu...

Penuhilah kekosongan dan kesunyian itu,

Dengan bertasbih memuji kebesaran Ilahi...

Moga sentiasa nama-NYA dalam dirimu.

Untuk dirimu yang bernama Hati,

Jangan cepat berundur dan mengalah,

Tatkala ujian datang menyergah,

Walau kadang dirimu ingin rebah,

Kadang terduduk menangis pilu,

Bangkitlah wahai hati..

Ingatlah bahawa DIA sedang mengujimu..

Itu tandanya dirimu masih disayangi oleh-NYA.

Duhai hati yang ku sayangi..

Tolong sentiasa ingatkan dirimu,

Usah terlalu mengejar cinta manusia,

Yang tiada bertepi..

Kerna ia hanya akan memberi luka di hati,

Usah kau meraih cinta manusia,

Jika ia hanya sekadar menyinggah menyapa..

Jangan terlalu mengejar cintanya..

Kerna belum tentu dia menjadi milikmu,

Cukup sekadar cintai dalam diam,

Cukup sekadar dari kejauhan,

Jika benar dia tercipta untukmu

Kau tetap akan bersatu.

Duhai hati yang ku sayangi,

Tetapkanlah dirimu,

Luruskanlah dirimu,

Jangan mudah kau tersungkur,

Dari cubaan yang seringkali ingin menyimpangkan dirimu,

Jitukan semangat jiwamu,

Tepislah segala anasir asing yang cuba menghampiri menggodamu...

Pesanan untukmu wahai Hati...

Walau bagaimana berat sekalipun dirimu diuji..

Walau badai sentiasa menghampirimu..

Walau apa pun kisah yang akan terlukis..

Jangan dibiarkan kelongsong jasadmu..

Sepi dan sunyi tanpa CINTA-NYA...

Semailah haruman kasihmu kepada-NYA...

Moga CINTA-NYA kan menghiasi mewarnai.. dirimu yang bernama Hati.

Untukmu perhatian hati..

Terangilah dirimu

Dengan cahaya CINTA dari-NYA..

Kejarlah kasih CINTA sejati-NYA

Raihlah CINTA-NYA abadi lagi hakiki.......

Untuk selamanya



~ tahajjud dan khasiatnya ~


“Dan pada sebagian malam bertahajjudlah dengannya sebagai tambahan bagimu. Mudah- mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji”. (Al Isra’: 79)

Mengapa Allah menyuruh kita bangun bangun di tengah malam untuk melaksanakan sholat tahajjud? Apa rahsia di sebalik perintah Allah tersebut? Apakah betul orang-orang yang bertahajjud di tengah malam akan diangkat Alllah ke tempat yang terpuji?

Sholat Tahajjud, Stress, dan Hormon Kortisol (Hormon Stress)

Siapa kata ajaran dalam agama Islam hanya dogma & doktrin. Prof.Dr.Muhammad Sholeh, pensyarah IAIN Surabaya, telah mampu membantah pandangan tersebut melalui desertasi yang beliau pertahankan sehingga mendapat gelaran doktor dalam bidang ilmu kedoktoran pada program pasca sarjana Universitas Surabaya, dengan judul “Pengaruh Sholat Tahajjud terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik : Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi” , menyimpulkan jika anda melakukan sholat tahajjud secara rutin, benar gerakannya, ikhlas, dan khusyu’ niscaya anda akan terbebas dari jangkitan dan kanser.

Hormon Kortisol Rendah

Desertasi ini melibatkan 41 responden siswa SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah, Surabaya. Dari 41 siswa, hanya 23 yang sanggup menjalankan sholat tahajjud selama 1 bulan penuh. Setelah diuji lagi, tinggal 19 siswa yang bertahan sholat tahajjud selama 2 bulan. Sholat tahajjud dimulai pukul 2.00 – 3.00 WIB sebanyak 11 roka’at, dengan dua roka’at sebanyak 4 kali dan ditutup sholat witir sebanyak 3 roka’at. Dan selanjutnya, hormon kortisol (hormon stress) dari 19 siswa tersebut diperiksa di 3 laboratorium (makmal) di Surabaya (Pramitha, Prodia, dan Klinika).

Apa yang terjadi? Para siswa yang sholat tahajjud dengan rutin dan ikhlas berbeza dengan siswa yang tidak melaksanakan sholat tahajjud. Mereka yang melaksanakan sholat tahajjud tersebut memiliki kadar hormon kortisol yang rendah. Hal ini menandakan mereka memiliki ketahanan tubuh yang kuat dan kemampuan individu yang tangguh sehingga mampu menghadapi masalah-masalah sulit dengan lebih stabil.

Hormon kortisol adalah salah satu hormon stress. Kadar hormon ini semakin meninggi ketika kita dalam keadaan stress. Dengan kadar hormon yang meninggi kita lebih mudah berbuat salah, susah berkonsentrasi, dan daya ingatan berkurang. Hormon ini oleh pakar kesihatan dijadikan tolak ukur untuk tingkat/tahap stress seseorang. Makin stress seseorang, maka hormon kortisol semakin meninggi dalam darahnya. Hormon kortisol memiliki kadar tertinggi di waktu tengah malam hingga waktu pagi, terutama pagi-pagi sekali (normal di pagi hari berkisar 38-690 mmol/liter, sedangkan malamnya 69-345 mmol/liter).

Stress dan depresi menjadi penyakit yang lazim di zaman sekarang ini. Stress sebenarnya keadaan yang positif bagi kita jika digunakan dalam keadaan yang masih wajar. Jika berlebihan, maka kadar hormon adrenalin dan hormon kortisol akan meningkat sehingga mengganggu sistem kekebalan tubuh yang akhirnya kita mudah terkena jangkitan, penyakit ulser, asma, dan memperburuk penyakit kronik degeneratif (kanser, diabetes,rheumatoid dan lain-lain).

Dengan sholat tahajjud yang dilakukan secara rutin, ikhlas, dan khusyu’ akan mampu menciptakan karakter baru serta tangguh bagi pelaksananya, sehingga kita akan memiliki persepsi dan motivasi yang positif yang nantinya akan terhindar dari stress. Mungkin itulah maksud firman Allah pada surah Al-Isra’ :79 di atas tentang diangkatnya para pelaksana sholat tahajjud ke tempat yang terpuji, Allahu’alam (Allah yang Maha Tahu).

Mengapa harus tengah malam?

Kata tahajjud terambil dari kata hujud yang bererti tidur. Kata Tahajjud dipahami oleh al-Biqai dalam erti tinggalkan tidur untuk melakukan sholat. Sholat ini juga dinamakan sholat lail/sholat malam, kerana ia dilaksanakan di waktu malam yang sama dengan waktu tidur.

Apa rahsia bangun di tengah malam untuk sholat tahajjud? Hal ini telah dijawab Allah pada surah al-Muzzammil ayat 6-7, berbunyi :

” Sesungguhnya bangun di waktu malam, dia lebih berat dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya bagimu di siang hari kesibukan yang panjang”.

Dari ayat tersebut ada 2 hal yang begitu mengesankan kita. Pertama, sengaja untuk bangun malam. Kedua, bacaan di malam hari memiliki kesan dan impak yang lebih mengesankan. Sengaja bangun malam hanya dapat dilakukan oleh orang yang memiliki niat kuat. Niat yang kuat pasti didorong oleh motivasi yang kuat, sehingga pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh. Apalagi sholat tahajjud adalah sholat sunnah, InsyaAllah orang yang melaksanakan sholat sunnah adalah orang yang memang punya niat yang ikhlas dan motivasi yang kuat. Lain halnya dengan sholat wajib, terkadang kita melaksanakan sholat wajib hanya sekadar “gugur kewajiban”. Sholat tahajjud dilakukan harus setelah tidur (meskipun sebentar). Apa manfaatnya? Bangun tidur pasti fikiran kita lebih segar.

Bayangkan dalam 1 hari, jantung kita berdegup 100 000 kali, darah kita mengalir melalui 17 juta mil arteri, arteriol dan juga salur darah. Tanpa kita sedari rata-rata sehari kita berbicara 4000 kata, bernafas sebanyak 20 000 kali, menggerakkan otot-otot besar sebanyak 750 kali, dan mengoperasikan 14 juta sel otak.

Manusia perlu istirehat. Dan tidur adalah istirehat yang sangat baik menurut ilmu kesihatan. Dengan tidur bererti terjadi proses pemulihan sel tubuh, penambahan kekuatan dan otak kita kembali berfungsi dengan sangat baik. Tak hairan jika Allah berkehendak agar sholat tahajjud dikerjakan setelah tidur. Dengan fikiran yang segar (fresh) akan membantu kita untuk lebih khusyu’ memaknai ayat-ayat Allah yang kita baca.

Bacaan di malam hari lebih mengesankan dibandingkan di siang hari, mengapa demikian? Orang yang hobinya break-breakan (ORARI), mereka lebih senang akan memilih berkomunikasi di malam hari kira-kira pukul 2.00 – 4.00, kerana suara yang dihasilkan di waktu itu lebih cukup bagus dan jernih, walaupun daya jangkauannya sangat jauh. Berbeza dengan siang hari, suara breaker tidak begitu jelas kerana banyak frekuensi yang mengganggu.

Ini menandakan, bangun di tengah malam dan bersholat tahajjud sangat baik untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Dan komunikasi yang kita lakukan semuanya berasas daripada pancaran tenaga (energy). Penulis punya pengalaman menarik terhadap seseorang yang berumur paruh baya ketika berbicara dalam sebuah forum, di mana tutur katanya begitu santun didengar, wajahnya penuh percaya diri dan enak dipandang, memiliki karakter yang kuat untuk mempengaruhi orang yang berinteraksi dengannya. Pada sebuah kesempatan penulis bertanya : “Apa kira-kira rahsia kelebihan yang saudara miliki selama ini?”. Ia menjawab dengan singkat dan satun : “Disiplinkan diri dengan bersholat tahajjud”.

Meditasi dan Tahajjud

Meditasi bererti keheningan, diam dan kesendirian. Keheningan muncul apabila fikiran sedar kita telah berhenti sepenuhnya.

John Kehoe, penulis buku terlaris “Mind Power” pernah melakukan tapa brata dengan menyingkirkan diri dari hiruk-pikuk dunia, kemudian menyepi di dalam hutan untuk melakukan meditasi. Hal ini ia lakukan untuk menembus batas kesedaran tertinggi atau lapisan terdalam fikiran bawah sedarnya melalui kesunyian dan pencarian diri.

Banyak dari mereka melakukan cara meditasi melalui relaksasi senaman ringan, oleh nafas, pergi ke tempat sunyi dengan menghidupkan kaset-kaset, CD pencerahan. Bahkan ada yang menggunakan aroma terapi wewangian, tak hairan terlalu besar biaya yang dikeluarkan hanya untuk bermeditasi saja.

Padahal Allah telah memberikan jalan alternafif kepada kita pada 14 abad yang lalu untuk lebih dekat dengan-Nya lewat pelaksanaan sholat malam kerana sholat adalah salah satu bentuk meditasi. Selama ini kita terjebak pada belenggu diri kita sendiri yang menjadikan sholat sebagai kewajiban semata, bukan sebuah keperluan, kalau tidak sholat akan masuk neraka, seperti Tuhan pula yang memerlukan kita.

Padahal untuk melakukan sholat tahajjud kita tak perlu ke hutan, mengasingkan diri, cukup bangun di tengah malam kemudian berwudhu (bersuci) secara sederhana menurut rukun dan syaratnya. Tak perlu biaya mahal, hanya perlu tempat, dan sejadah yang bersih.

(dikutip dari : Tabloid NURANI)

~ kelebihan solat jemaah mengikut teori fizik ~


Seorang professor fizik di Amerika Syarikat telah membuat satu kajian tentang kelebihan solat berjemaah yang disyariatkan dalam Islam. Katanya tubuh badan kita mengandungi dua cas elektrik iaitu cas positif dan cas negatif.

Dalam aktiviti harian kita sama ada bekerja, beriadah atau berehat, sudah tentu banyak tenaga digunakan. Dalam proses pembakaran tenaga, banyak berlaku pertukaran cas positif dan cas negatif, yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam tubuh kita. Ketidakseimbangan cas dalam badan menyebabkan kita rasa letih dan lesu setelah menjalankan aktiviti seharian.

Oleh itu cas-cas ini perlu diseimbangkan semula untuk mengembalikan kesegaran tubuh ke tahap normal. Berkaitan dengan solat berjemaah, timbul persoalan di minda professor ini mengapa Islam mensyariatkan solat berjemaah dan mengapa solat lima waktu yang didirikan orang Islam mempunyai bilangan rakaat yang tidak sama.

Hasil kajiannya mendapati bilangan rakaat yang berbeza dalam solat kita bertindak menyeimbangkan cas-cas dalam badan kita. Semasa kita solat berjemaah, kita disuruh meluruskan saf, bahu bertemu bahu dan bersentuhan tapak kaki. Tindakan-tindakan yang dianjurkan semasa solat berjemaah itu mempunyai berbagai kelebihan.

Kajian sains mendapati sentuhan yang berlaku antara tubuh kita dengan tubuh ahli jemaah lain yang berada di kiri dan kanan kita akan menstabilkan kembali cas-cas yang diperlukan oleh tubuh. Ia berlaku apabila cas yang berlebihan – sama ada negatif atau positif akan dikeluarkan, manakala yang berkurangan akan ditarik ke dalam kita. Semakin lama pergeseran ini berlaku, semakin seimbang cas dalam tubuh kita.

Menurut beliau lagi, setiap kali kita bangun dari tidur, badan kita akan merasa segar dan sihat setelah berehat beberapa jam. Ketika ini tubuh kita mengandungi cas-cas positif dan negatif yang hampir seimbang. Oleh itu, kita hanya memerlukan sedikit lagi proses pertukaran cas agar keseimbangan penuh dapat dicapai. Sebab itu, solat Subuh didirikan dua (2) rakaat.

Seterusnya, setelah sehari kita bekerja kuat dan memerah otak semua cas ini kembali tidak stabil akibat kehilangan cas lebih banyak daripada tubuh. Oleh itu, kita memerlukan lebih banyak pertukaran cas. Solat jemaah yang disyariatkan Islam berperanan untuk memulihkan keseimbangan cas-cas berkenaan. Sebab itu, solat Zohor didirikan empat (4) rakaat untuk memberi ruang yang lebih kepada proses pertukaran cas dalam tubuh.

Situasi yang sama turut berlaku di sebelah petang. Banyak tenaga dikeluarkan ketika menyambung kembali tugas. Ini menyebabkan sekali lagi kita kehilangan cas yang banyak. Seperti mana solat Zohor, empat (4) rakaat solat Asar yang dikerjakan akan memberikan ruang kepada proses pertukaran cas dengan lebih lama.

Lazimnya, selepas waktu Asar dan pulang dari kerja kita tidak lagi melakukan aktiviti-aktiviti yang banyak menggunakan tenaga. Masa yang diperuntukkan pula tidak begitu lama. Maka, solat Maghrib hanya dikerjakan sebanyak tiga (3) rakaat adalah lebih sesuai dengan penggunaan tenaga yang kurang berbanding dua (2) waktu sebelumnya.

Timbul persoalan di fikiran professor itu tentang solat Isyak yang mengandungi empat (4) rakaat. Logiknya, pada waktu malam kita tidak banyak melakukan aktiviti dan sudah tentu tidak memerlukan proses pertukaran cas yang banyak. Setelah kajian lanjut, didapati terdapat keistimewaan mengapa Allah mensyariatkan empat (4) rakaat dalam solat Isyak.

Kita sedia maklum, umat Islam amat digalakkan untuk tidur awal agar mampu bangun menunaikan tahajjud di sepertiga malam. Ringkasnya, solat Isyak sebanyak empat (4) rakaat itu akan menstabilkan cas dalam badan serta memberikan tenaga untuk kita bangun malam (qiamullail).

Dalam kajiannya, professor ini mendapati bahawa Islam adalah satu agama yang lengkap dan istimewa. Segala amalan dan suruhan Allah Taala itu mempunyai hikmah yang tersirat untuk kebaikan umat Islam itu sendiri. Beliau merasakan betapa kerdilnya diri dan betapa hebatnya Pencipta alam ini.

Akhirnya, dengan hidayah Allah beliau memeluk agama Islam. Alhamdulillah.

Jadi, apa lagi. Jom la kita mengamalkan solat berjemaah ni.

~ pelindung drpd di rasuk ~


*Pagar Pertama (1)*
*Makan Tamar 'Ajwah dan Tamar Madinah*
Amalkan memakan tamar (kurma) 'Ajwah dan jika boleh makan bersama dengan
Tamar Madinah. Sekiranya anda tidak boleh mendapatkan kedua-dua jenis tamar
tersebut, makanlah apa-apa jenis tamar yang ada supaya menepati sabda
Rasulullah S.A.W. yang berbunyi:
"Barangsiapa yang memakan tujuh biji tamar 'Ajwah, dia tidak akan mendapat
sebarang kemudaratan racun atau sihir yang terkena pada hari itu".
[Riwayat al Bukhari]

*Pagar Kedua (2)*
*Berwuduk sebelum tidur*
Sihir tidak akan memberi sebarang kesan terhadap seseorang muslim yang
mempunyai wuduk. Setiap muslim yang berwuduk akan sentiasa dikawal ketat
oleh para Malaikat sebagaimana diperintahkan oleh Allah S.W.T. kepada
mereka.
Sabda Rasulullah S.A.W.:
Ertinya: "Sucikanlah jasad-jasad ini mudah-mudahan Allah akan menyucikan
kamu. Kerana sesungguhnya tiada seorang pun dari mereka yang bersuci
terlebih dahulu sebelum tidur, melainkan ada bersamanya seorang
Malaikat. ?Malaikat tersebut tidak akan pernah terlalai walau pun sedetik
untuk mengucapkan doa: 'Ya Allah! Ampunilah dosa hambaMu ini kerana dia
telah tidur dalam keadaan bersuci'"
[Riwayat at Tabraaniy dengan sanad yang baik]

*Pagar Ketiga (3)*
*Mengambil berat tentang solat berjemaah*
Mengambil berat tentang solat berjemaah akan menjadikan seseorang muslim
bebas serta aman dari gangguan syaitan.Bersikap sambil lewa terhadap solat
berjemaah menyebabkan syaitan akan mengambil peluang untuk mendampingi
mereka. ?Apabila selalu berdampingan, lama kelamaan ia akan berjaya
merasuk, menyihir atau melakukan kejahatan lain.
Mengikut riwayat Abu Hurairah r.a.,Rasulullah S.A.W. telah bersabda :
Ertinya: 'Mana-mana kampung mahupun kawasan kawasan hulu yang tidak
mendirikan solat berjemaah meskipun penduduknya cuma tiga orang, nescaya
akan didampingi ?oleh syaltan. Oleh itu hendaklah dirikan solat berjemaah.
Sesungguhnya serigala akan memakan kambing-kambing yang menyendiri dari
puaknya.'
[Riwayat Abu Daud dengan sanad yang baik]

*Pagar Keempat (4)*
*Mendirikan Solat Tahajjud untuk memagarkan diri dari sihir*
Bangunlah mengerjakan solat malam dan janganlah
mempermudah- mudahkannya. Sifat mempermudah- mudahkan bangun bersolat malam
boleh memberi ruang kepada syaitan untuk menguasai diri seseorang itu.
Apabila syaitan telah mampu menguasai diri seseorang, maka dirinya
adalah tak ubah seperti bumi yang ketandusan akibat kesan tindakbalas hasil
perlakuan syaitan tersebut.
Ibnu Mas'ud r.a. telah berkata:
Rasulullah S.A.W. pernah diberitahu tentang perihal seorang lelaki yang
tidur hingga ke Subuh dengan tidak mengerjakan solat malam, maka Rasulullah
S.A.W. pun bersabda: Ertinya: "Sesungguhnya syaitan telah kencing di dalam
telinganya"
[Riwayat al Bukhari dan Muslim]

*Pagar Kelima (5)*
*Membaca doa perlindungan apabila masuk di dalam tandas*
Tandas adalah tempat kotor dan merupakan rumah bagi syaitan. Oleh itu ia
akan cuba sedaya upaya menggunakan kesempatan yang ada untuk menguasai
seseorang muslim setiap kali orang itu masuk ke tandas. Di dalam sebuah
buku seorang mangsa sihir telah melapurkan bahawa dia pernah memasuki
tandas dengan tidak membaca doa perlindungan. Seketika kemudian dia telah
dirasuk oleh syaitan.
Apabila Rasulullah S.A.W mahu memasuki tandas, baginda akan membaca doa
perlindungan dengan berkata :
Ertinya: "Dengan nama Allah. Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung denganMu
dari sebarang kekotoran dan gangguan syaitan".
[Riwayat al Bukhari dan Muslim]
Maksudnya adalah berlindung dari gangguan syaitan-syaitan jantan atau
betina.

*Pagar Keenam (6)*
*Memagar isteri selepas selesai akad nikah*
Selepas majlis akad nikah, pada malam pengantin sebelum memulakan adab-adab
berpengantin yang lain, hendaklah suami meletakkan tangan
kanannya di atas ubun-ubun kepala isterinya sambil berdoa :
"Ya Allah, aku memohon kepadaMu kebaikannya dan kebaikan yang telah Engkau
selubungi keatasnya, dan aku berlindung dari keburukannya dan keburukan
yang telah Engkau selubungi ke atasnya. Ya Allah berkatilah isteriku ini ke
atasku dan lindungilah dirinya dari segala keburukan perbuatan orang-orang
yang dengki, dan perbuatan tukang sihir apabila dia telah melakukan sihir
dan dan perbuatan orang-orang yang suka melakukan tipu daya"
[Riwayat Abu Daud dan menurut al Albaaniy sanadnya baik]
*Pagar Ketujuh (7)*
*Berwuduk sebelum tidur,membaca ayat-ayat al Kursi dan berzikir kepada Allah
sehingga terlelap
*
Dalam satu hadis sahih telah menceritakan bahawa syaitan telah berkata
kepada Abu Hurairah:
"Barangsiapa yang membaca ayat-ayat al Kursi sebelum tidur,dirinya sentiasa
di dalam peliharaan Allah manakala syaitan sekali-kali tidak mampu
mendekatinya sehinggalah ke waktu pagi'.
Rasulullah S.A.W. telah bersetuju dengan cerita Abu Hurairah tersebut
sambil berkata:
"Ia telah bercakap benar kepada engkau, wahal sendiri sememangnya
penipu"
[Riwayat al Bukhari.]
membaca doa dari ayat dari akhir surah al-baqarah pada awal malam.
membaca surah al-baqarah ayat 285-286


~ 10 mayat istimewa di akhirat ~


Sepuluh orang yang mayatnya TIDAK BUSUK dan TIDAK REPUT. Disebutkan didalam satu riwayat, bahawasanya apabila para makhluk dibangkitkan dari kubur, mereka semuanya berdiri tegak di kubur masing-masing selama 44 tahun UMUR AKHIRAT dalam keadaan TIDAK MAKAN dan TIDAK MINUM, TIDAK DUDUK dan TIDAK BERCAKAP.

Bertanya orang kepada Rasulullah saw : 'Bagaimana kita dapat mengenali
ORANG-ORANG MUKMIN kelak di hari qiamat?'

Maka jawabnya Rasulullah saw 'Umat dikenal kerana
WAJAH mereka putih disebabkan oleh WUDHU'. Bila qiamat datang maka malaikat
datang ke kubur orang mukmin sambil membersihkan debu di badan mereka KECUALI pada tempat sujud.

Bekas SUJUD tidak dihilangkan. Maka memanggillah dari zat yang memanggil. Bukanlah debu itu dari debu kubur mereka, akan tetapi debu itu ialah debu KEIMANAN mereka.

Oleh itu tinggallah debu itu sehingga mereka melalui titian Siratul Mustaqim dan memasuki alam syurga, sehingga setiap orang melihat para mukmin itu mengetahui bahawa mereka adalah pelayan Ku dan hamba-hamba Ku.


Disebutkan oleh hadith Rasulullah saw bahawa sepuluh orang yang mayatnya
TIDAK BUSUK dan TIDAK REPUT dan akan bangkit dalam tubuh asal diwaktu mati

1. Para Nabi
2. Para Ahli Jihad
3. Para Alim Ulama
4. Para Syuhada
5. Para Penghafal Al Quran
6.Imam atau Pemimpin yang Adil
7.Tukang Azan
8.Wanita yang mati kelahiran/beranak
9.Orang mati dibunuh atau dianiaya
10. Orang yang mati di siang hari atau di malam Jumaat jika mereka itu dari kalangan orang yang beriman.

Didalam satu riwayat yang lain dari Jabir bin Abdullah ra sabda Rasulullah saw: 'Apabila datang hari qiamat dan orang orang yang berada di dalam kubur dibangkitkan maka Allah swt memberi wahyu kepada Malaikat Ridhwan: 'Wahai Ridhwan, sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba Ku berpuasa (ahli puasa) dari kubur mereka di dalam keadaan letih dan dahaga. Maka ambillah dan berikan mereka segala makanan yang digoreng dan buah buahan syurga.'

Maka Malaikat Ridhwan menyeru, 'Wahai sekalian kawan-kawan dan semua anak-anak yang belum baligh, lalu mereka semua datang dengan membawa dulang dari nur dan berhimpun dekat Malaikat Ridhwan bersama dulang yang penuh dengan buahan dan minuman yang lazat dari syurga dengan sangat banyak melebihi daun-daun kayu di bumi.


Jika Malaikat Ridhwan berjumpa mukmin maka dia memberi makanan itu kepada mereka sambil mengucap sebagaimana yang di firman oleh Allah swt di dalam Surah Al-Haqqah bermaksud 'Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan AMAL yang telah kamu kerjakan pada HARI yang telah LALU itu.'


~ imam 4 mazhab : tinggalakn pendapat kami bila bertentangan dgn Quran & Sunnah ~


Di dalam kitab beliau Shifat Shalatin Nabi, Asy-Syaikh Al-Albani pernah menukilkan kisah sekumpulan pemuda Jepang yang ingin masuk Islam. Mendengar keinginan para pemuda ini, berbagai perkumpulan Islam pun menyodorkan mazhab-mazhab yang mereka anut. Sekelompok muslim yang pertama mengatakan kepadanya, “Bermazhablah dengan mazhab Imam Abu Hanifah, karena dia adalah pelita umat ini.” Sebaliknya sekelompok muslimin yang lainnya mengatakan, “Wajib baginya untuk menjadi seorang Syafi’i.”

Ketika orang-orang Jepang itu mendengar perselisihan ini, mereka pun menjadi bingung dan tidak paham apa yang mereka maksud. Maka lihatlah betapa permasalahan mazhab ini bisa menjadi penghalang seseorang untuk masuk ke dalam Islam.

Berseberangan dengan dua kelompok fanatik dalam kisah di atas, para imam mazhab tidaklah menganjurkan murid-muridnya dan segenap kaum muslimin untuk taqlid buta kepada mereka. Bahkan mereka berpesan agar umat ini kembali kepada Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya yang shahih.

Masih di dalam muqaddimah Kitab Shifat Shalat Nabi, Asy-Syaikh Al-Albani pun menukilkan ucapan-ucapan para Imam Mazhab yang empat yang seolah-olah berkata dengan satu suara, “Jangan fanatik kepada kami, ikutilah sunnah, tinggalkan ucapan kami bila bertentangan dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam …”


Imam Abu Hanifah (Imam Mazhab Hanafi)

Beliau adalah Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit yang dilahirkan pada tahun 80 Hijriyah. Beliau berkata,

1. “Apabila hadits itu shahih, maka hadits itu adalah madzhabku.” (Ibnu Abidin di dalam Al- Hasyiyah 1/63)

2. “Tidak dihalalkan bagi seseorang untuk berpegang pada perkataan kami, selagi ia tidak mengetahui dari mana kami mengambilnya.” (Ibnu Abdil Barr dalam Al-Intiqa’u fi Fadha ‘ilits Tsalatsatil A’immatil Fuqaha’i, hal. 145) Dalam riwayat yang lain dikatakan, “Adalah haram bagi orang yang tidak mengetahui alasanku untuk memberikan fatwa dengan perkataanku.” Di dalam sebuah riwayat ditambahkan, “Sesungguhnya kami adalah manusia yang mengatakan perkataan pada hari ini dan meralatnya di esok hari.”

3. “Jika aku mengatakan suatu perkataan yang bertentangan dengan kitab Allah ta’ala dan kabar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tinggalkanlah perkataanku.” (Al-Fulani di dalam Al- lqazh, hal. 50)


Imam Malik (Imam Mazhab Maliki)

Beliau adalah Malik bin Anas, dilahirkan di Kota Madinah pada tahun 93 Hijriyah. Beliau berkata,

1. “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang manusia yang kadang salah dan kadang benar. Maka perhatikanlah pendapatku. Setiap pendapat yang sesuai dengan Kitab dan Sunnah, maka ambillah. Dan setiap yang tidak sesuai dengan Al Kitab dan Sunnah, maka tinggalkanlah.” (Ibnu Abdil Barr di dalam Al-Jami’, 2/32)

2. “Tidak ada seorang pun setelah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, kecuali dari perkataannya itu ada yang diambil dan yang ditinggalkan, kecuali Nabi Shallallahu alaihi wa sallam.” (Ibnu Abdil Hadi di dalam Irsyadus Salik, 1/227)

3.Ibnu Wahab berkata, “Aku mendengar bahwa Malik ditanya tentang hukum menyela-nyelan jari di dalam berwudhu, lalu dia berkata, ‘Tidak ada hal itu pada manusia’. Maka aku meninggalkannya hingga manusia berkurang, kemudian aku berkata kepadanya, ‘Kami mempunyai sebuah sunnah di dalam hal itu’. Maka Imam Malik berkata, ‘Apakah itu?’ Aku berkata, ‘Al Laits bin Saad dan Ibnu Lahi’ah dan Amr bin Al-Harits dari Yazid bin Amr Al ¬Ma’afiri dari Abi Abdirrahman Al-Habli dari Al Mustaurid bin Syidad Al-Qirasyi telah memberikan hadist kepada kami, ia berkata, ”Aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menggosok antara jari-jemari beliau dengan kelingkingnya.” Maka Imam Malik berkata, ‘Sesungguhnya hadist ini adalah hasan, aku mendengarnya baru kali ini.’ Kemudian aku mendengar beliau ditanya lagi tentang hal ini, lalu beliau (Imam Malik) pun memerintahkan untuk menyela-nyela jari-jari.” (Mukaddimah Al-Jarhu wat Ta’dil, karya Ibnu Abi Hatim, hal. 32-33)


Imam Asy-Syafi’i (Imam Mazhab Syafi’i)

Beliau adalah Muhammad bin idris Asy-Syafi’i, dilahirkan di Ghazzah pada tahun 150 H. Beliau rahimahullah berkata,

1. “Tidak ada seorang pun, kecuali akan luput darinya satu Sunnah Rasulullah. Seringkali aku ucapkan satu ucapan dan merumuskan sebuah kaidah namun mungkin bertentangan dengan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka ucapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam itulah pendapatku” (Tarikhu Damsyiq karya Ibnu Asakir,15/1/3)

2. “Kaum muslimin telah sepakat bahwa barang siapa yang telah terang baginya Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tidak halal baginya untuk meninggalkannya, hanya karena mengikuti perkataan seseorang.”

(Ibnul Qayyim, 2/361, dan Al-Fulani, hal.68)

3. ”Jika kalian mendapatkan di dalam kitabku apa yang bertentangan dengan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka berkatalah dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan tinggalkanlah apa yang aku katakan.” (Al-Harawi di dalam Dzammul Kalam,3/47/1)

4. ”Apabila telah shahih sebuah hadist, maka dia adalah madzhabku. ” (An-Nawawi di dalam AI-Majmu’, Asy-Sya’rani,10/57)

5. “Kamu (Imam Ahmad) lebih tahu daripadaku tentang hadist dan para periwayatnya. Apabila hadist itu shahih, maka ajarkanlah ia kepadaku apapun ia adanya, baik ia dari Kufah, Bashrah maupun dari Syam, sehingga apabila ia shahih, aku akan bermadzhab dengannya.” (Al-Khathib di dalam Al-Ihtijaj bisy-Syafi’I, 8/1)

6. “Setiap masalah yang jika di dalamnya terdapat hadits shahih dari Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam menurut para pakar hadits, namun bertentangan dengan apa yang aku katakan, maka aku rujuk di dalam hidupku dan setelah aku mati.” (Al-Hilyah 9/107, Al-Harawi, 47/1)

7. ”Apabila kamu melihat aku mengatakan suatu perkataan, sedangkan hadist Nabi yang bertentangan dengannya adalah hadits yang shahih, maka ketahuilah, bahwa pendapatku tidaklah berguna.” (Al-Mutaqa, 234/1 karya Abu Hafash Al-Mu’addab)

8. “Setiap apa yang aku katakan, sedangkan dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam terdapat hadist shahih yang bertentangan dengan perkataanku, maka hadits nabi adalah lebih utama. Olah karena itu, janganlah kamu taklid mengikutiku.” (Ibnu Asakir, 15/9/2)

9. “Setiap hadits yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam maka hal itu adalah pendapatku walaupun kalian belum mendengarnya dariku” (Ibnu Abi Hatim, 93-94)


Imam Ahmad bin Hanbal (Imam Mazhab Hambali)

Beliau Adalah Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal yang dilahirkan pada tahun 164 Hijriyah di Baghdad, Irak. Beliau berkata,

1. “Janganlah engkau taqlid kepadaku dan jangan pula engkau mengikuti Malik, Syafi’i, Auza’i dan Tsauri, Tapi ambillah dari mana mereka mengambil.” (Al-Fulani, 113 dan Ibnul Qayyim di dalam Al-I’lam, 2/302)

2. “Pendapat Auza’i, pendapat Malik, dan pendapat Abu Hanifah semuanya adalah pendapat, dan ia bagiku adalah sama, sedangkan hujjah itu hanyalah terdapat di dalam atsar-atsar (hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam-wr1)” (Ibnul Abdil Barr di dalam Al-Jami`, 2/149)

3. “Barang siapa yang menolak hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka sesungguhnya ia telah berada di tepi jurang kehancuran. ” (Ibnul Jauzi, 182).

Demikianlah ucapan para Imam Mazhab. Masihkah Anda taqlid buta kepada mereka, atau taqlid kepada sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?

Sumber: http://ulamasunnah.wordpress.com/2008/02/17/imam-empat-mazhab-tinggalkan-pendapat-kami-bila-bertentangan-dengan-al-quran-dan-sunnah/



~ memetik buah keikhlasan ~



1. Mendapatkan syafa’at Nabi

Shahabat Abu Hurairah pernah bertanya kepada Rasulullah : “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling bahagia dengan mendapatkan syafa’at engkau pada hari kiamat nanti?” Beliau menjawab: “Orang yang mengucapkan Laa Ilaha Illallah dengan ikhlas dari lubuk hatinya.” (HR. Al Bukhari)

Makna ikhlas di sini adalah dia mengucapkan Laa Ilaaha Illallah dengan sekaligus menjalankan konsekuensi-konsekuensi dari kalimat tersebut, yakni dia harus benar-benar mempersembahkan amal ibadahnya kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.

Allah berfirman : “Dan beribadahlah hanya kepada Allah dan jangan engkau menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun.” (An Nisa’: 36)

2. Dibukakan baginya pintu-pintu langit

Hal ini berdasarkan sabda Nabi : “Tidaklah seorang hamba mengucapkan Laa Ilaaha Illallah dengan ikhlas, kecuali pasti akan dibukakan baginya pintu-pintu langit, sampai dia dibawa ke ‘Arsy (tempat beristiwa’nya Allah), selama dia menjauhi perbuatan dosa-dosa besar.” (HR. At Tirmidzi)

3. Diharamkan baginya An Nar (Neraka)

Sesungguhnya An Nar itu haram dimasuki oleh orang-orang yang ikhlas kepada Allah sebagaimana sabda Nabi :

“Sesungguhnya Allah menolong umat ini dengan adanya kaum yang lemah di antara mereka, dengan doa mereka, dengan shalat mereka, dan dengan keikhlasan yang ada pada mereka.” (HR. An Nasa’i)

4. Dilapangkan dari masalah yang sedang menghimpitnya

Terkadang seorang muslim dihadapkan pada suatu masalah yang sangat pelik yang terkadang menjadikan dia berputus asa dalam mengatasinya. Tetapi, tahukah anda bahwa amalan-amalan yang dilakukan dengan ikhlas dapat dijadikan sebagai wasilah (perantara) dalam berdo’a kepada Allah untuk dihilangkannya berbagai masalah yang sedang menghimpitnya?

Hal ini pernah menimpa tiga orang pada zaman dahulu ketika mereka terperangkap di dalam sebuah goa. Kemudian Allah selamatkan mereka karena do’a yang mereka panjatkan disertai dengan penyebutan amalan-amalan shalih yang mereka lakukan ikhlas karena Allah . Kisah selengkapnya bisa anda baca di kitab Riyadhush Shalihin hadits no. 12.

5. Husnul Khatimah

Rasulullah pernah menceritakan bahwa pada zaman dahulu ada seseorang yang telah membunuh 99 bahkan 100 orang. Kemudian orang tersebut hendak bertaubat kepada Allah , tetapi akhirnya orang tersebut meninggal sebelum beramal kebajikan sedikitpun.

Namun Allah terima taubatnya karena keikhlasan dia untuk benar-benar bertaubat kepada Allah , dan dia pun tergolong orang yang meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Kisah selengkapnya juga bisa anda baca di kitab Riyadhush Shalihin hadits no. 20.

6. Benteng dari godaan setan

Setan dan bala tentaranya akan senantiasa menggoda umat manusia seluruhnya sampai hari kiamat. Namun hanya orang-orang yang ikhlaslah yang akan selamat dari godaan mereka ini. Hal ini diakui sendiri oleh pimpinan para setan yaitu iblis, sebagaimana Allah sebutkan pengakuannya itu dalam Al Qur’an :

“Iblis berkata: “Wahai Tuhanku, oleh sebab Engkau telah menyesatkanku, pasti aku akan menjadikan mereka (anak cucu Adam) memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hamba Engkau yang ikhlas di antara mereka.”

(Al Hijr: 39-40)

7. Selamat dari jurang kemaksiatan kepada Allah

Tercatat dalam sejarah, bagaimana dahsyatnya godaan yang dialami Nabi Yusuf . Allah kisahkan peristiwa ini di dalam Al Qur’an:

“Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian.” (Yusuf: 24)

Apa sebabnya?

“Sesungguhnya dia (Yusuf) itu termasuk hamba-hamba Kami yang ikhlas.” (Yusuf: 24)

8. Senantiasa di atas kebaikan

Diriwayatkan oleh Ja’far bin Hayyan dari Al Hasan, bahwa beliau berkata: “Senantiasa seorang hamba itu berada dalam kebaikan, jika berkata, (ikhlas) karena Allah , dan jika beramal, (ikhlas) karena Allah .”

Keutamaan Ikhlas Dalam Menjalankan Rukun Islam

Agama Islam itu memiliki lima rukun berdasarkan sabda Nabi:

“Islam itu dibangun di atas lima rukun: Syahadat Laa Ilaaha Illallah Muhammad Rasulullah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan melakukan ibadah haji ke Baitullah Al Haram.” (HR. Al Bukhari, Muslim).

Barangsiapa yang melaksanakannya dengan keikhlasan kepada Allah , maka dia telah membangun bangunan Islam ini dengan pilar-pilar yang sangat kuat sehingga dia tetap istiqamah di atas agama Islam sampai dia dipanggil ke haribaan-Nya. Di samping itu ada beberapa keutamaan khusus yang terdapat pada masing-masing amalan rukun Islam tersebut sebagaimana yang dikabarkan Nabi berikut:

1. Ikhlas dalam syahadat. Rasulullah bersabda:

“Tidaklah ada satu jiwa pun yang meninggal dalam keadaan bersyahadat Laa Ilaaha Illallah dan aku adalah Rasulullah yang itu semua kembali kepada hati seorang mukmin (ikhlas dari lubuk hatinya), kecuali Allah akan beri ampunan kepadanya.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, lihat Ash Shahihah, no. 2278)

2. Ikhlas dalam Shalat. Keutamaannya sebagaimana yang disabdakan Nabi berikut:

“Tidaklah ada seorang muslim yang berwudhu dan membaguskan wudhunya, kemudian menegakkan shalat dua rakaat dengan menghadirkan hati dan wajahnya (ikhlas), kecuali wajib bagi dia untuk masuk Al Jannah.” (HR. Muslim)

3. Ikhlas dalam Menunaikan Zakat.

Pernah salah seorang shahabat Rasulullah datang kepada beliau dan menanyakan tentang Islam. Beliau pun menjawabnya dengan menyebutkan beberapa perkara, di antaranya adalah kewajiban membayar zakat. Kemudian shahabat tadi pergi dan mengatakan:

“Demi Allah, aku tidak akan menambah (dari yang disebutkan Nabi ) dan tidak akan menguranginya.” (HR. Al Bukhari, Muslim)

Nabi pun bersabda: “Sungguh dia beruntung jika benar-benar jujur dalam ucapannya.”

Di antara konsekuensi kejujuran seseorang adalah hendaknya dia benar-benar ikhlas karena Allah dalam amalannya tersebut.

4. Ikhlas dalam Menjalankan Puasa Ramadhan.

Nabi bersabda:

“Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan dilandasi keimanan dan semata-mata ikhlas mengharapkan pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Al Bukhari, Muslim)

5. Ikhlas dalam Ibadah Haji.

Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang menunaikan ibadah haji semata-mata ikhlas karena Allah, dan dia tidak melakukan perbuatan kotor dan dosa dalam hajinya tersebut, maka dia kembali dalam keadaan seperti pada hari dia dilahirkan oleh ibunya (suci dan bersih dari dosa).” (HR. Al Bukhari, Muslim)

Tambahan penjelasan:

Berikut ini akan disampaikan sebuah hadits nabi yang menceritakan keadaan orang-orang yang tidak ikhlas dalam amalannya, Beliau (artinya):

“Sesungguhnya manusia yang pertama dihisab pada hari kiamat nanti adalah seseorang yang mati syahid, dimana dia dihadapkan dan diperlihatkan kepadanya nikmat yang telah diterimanya serta ia pun mengakuinya, kemudian ditanya: Apakah yang kamu gunakan terhadap nikmat itu? Ia menjawab: Saya berjuang di jalan-Mu sehingga saya mati syahid. Allah berfirman: Kamu dusta, kamu berjuang (dengan niat) agar dikatakan sebagai pemberani, dan hal itu sudah terpenuhi. Kemudian Allah memerintahkan untuk menyeret orang tersebut yang akhirnya dia dilemparkan ke An Nar (neraka).

Kedua, seseorang yang belajar dan mengajar serta suka membaca Al Qur’an, dia dihadapkan dan diperlihatkan kepadanya nikmat yang telah diterimanya serta ia pun mengakuinya, kemudian ditanya: Apakah yang kamu gunakan terhadap nikmat itu? Ia menjawab: Saya telah belajar dan mengajarkan Al Qur’an untuk-Mu. Allah berfirman: Kamu dusta, kamu belajar Al Qur’an (dengan niat)agar dikatakan sebagai orang yang alim (pintar), dan kamu membaca Al Qur’an agar dikatakan sebagai seorang Qari’ (ahli membaca Al Qur’an), dan hal itu sudah terpenuhi. Kemudian Allah memerintahkan untuk menyeret orang itu yang akhirnya dia dilemparkan ke dalam An Nar.

Ketiga, seseorang yang dilapangkan rizkinya dan dikaruniai berbagai macam kekayaan, lalu dia dihadapkan dan diperlihatkan kepadanya nikmat yang telah diterimanya serta ia pun mengakuinya, kemudian ditanya: Apakah yang kamu gunakan terhadap nikmat itu? Ia menjawab: Tidak pernah aku tinggalkan suatu jalan yang Engkau sukai untuk berinfaq kepadanya, kecuali pasti aku akan berinfaq karena Engkau. Allah berfirman: Kamu dusta, kamu berbuat itu (dengan niat) agar dikatakan sebagai orang yang dermawan, dan hal itu sudah terpenuhi. Kemudian Allah memerintahkan untuk menyeret orang tersebut yang akhirnya dia dilemparkan ke dalam An Nar.” (HR.Muslim)

Demikianlah ketiga orang yang beramal dengan amalan mulia tetapi tidak didasari keikhlasan kepada Allah . Allah lemparkan mereka ke dalam An Nar. Semoga kita termasuk orang-orang yang bisa mengambil pelajaran dari kisah tersebut.

Nabi bersabda:

“Barangsiapa yang menuntut ilmu yang semestinya dalam rangka untuk mengharap wajah Allah, tetapi ternyata tidaklah dia menuntutnya kecuali hanya untuk meraih sebagian dari perkara dunia, maka dia tidak akan mendapatkan aroma Al Jannah pada hari kiamat nanti.”(HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah)

Sumber: http://ilmoe.com/2770/02-memetik-buah-keikhlasan-pdf.html dan http://ilmoe.com/2769/01-ikhlas-dalam-sebuah-amalan-pdf.html/


~ asal usul api di dunia ~


Diriwayatkan bahawa Rasululallah pernah menceritakan betapa asalnya kejadian api di dunia ini. Setelah Nabi Adam dihantar ke dunia kerana kesalahanya memakan buah larangan maka Allah swt telah memerintahkan Jibril as supaya mengambil api dari neraka untuk dihantar ke dunia utk kegunaan Nabi Adam as. Maka Ji...bril as pun diperintahkan utk meminta api tersebut daripada malaikat penjaga api neraka iaitu Zabaniah.

Jibril : Wahai Zabaniah, aku diperintah utk mengambil sedikit api neraka utk dihantar ke dunia bagi kegunaan Adam as.

Zabaniah : Sebanyak mana sedikit itu ?

Jibril : Sebesar kurma...

Zabaniah : Kalau sebesar buah kurma api neraka itu engkau bawa nescaya akan cairlah tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi akibat kepanasanya.

Jibril : Kalau begitu berilah aku sebesar separuh dari buah kurma...

Zabaniah : Kalau sebesar separuh buah kurma api neraka ini engkau letakan di dunia nescaya tidak akan turun walaupun setitik hujan dari langit dan tidak ada suatu pun tumbuhan akan tumbuh di bumi nanti..

Memandangkan keadaan yang rumit ini maka Jibril as pun menghadap Allah untk mendapatkan saiz yg perlu di hantar ke dunia. Allah swt pun memerintah kan supaya Jibril mengambil sebesar ZARAH sahaja dari api neraka utk di bawa ke dunia. Maka Jibril as pun mengambil api neraka sebesar zarah dari Zabaniah tetapi oleh kerana kepanasan yg keterlaluan api neraka sebesar zarah itu terpaksa di sejukan dgn mencelupnya sebanyak 70 kali kedalam sungai di syurga dan sebanyak 70 buah sungai. = 70 x 70

Selepas itu Jibril as pun membawa api itu turun ke dunia dan diletakan diatas sebuah bukit yg tinggi. tetapi sejurus setelah diletakan tiba-tiba bukit itu terus meleleh cair maka cepat-cepat jibril mengambil semula api tersebut dan dihantar semula ke neraka.

Hanya sisa-sisanya sajalah yang terdapat di dunia ini, spt api yg sering kita gunakan utk berbegai keperluan dan juga api yg terdapat di gunung berapi dll lagi.

PENGAJARAN : Bayangkanlah kepanasan api neraka yg sebesar zarah yg terpaksa disejukan dlm 70 buah sungai dgn sebanyak 70 celup setiap sungai dan hanya sisanya saja itupun manusia tidak dapat bertahan akan kepanasanya bagaimana dgn api di neraka itu sendiri.


MOGA ada manafaat dari riwayat ini.


~ jangan malu mengejar cahaya ~



~ MALU ~

Merupakan satu perasaan yang normal. Wujud dalam setiap diri manusia secara fitrah. Malu melakukan sesuatu yang mengaibkan. Dan tidak malu dalam melakukan suatu yang namanya kebaikan. Itulah fitrah semula jadi manusia yang sepatutnya ada dalam diri setiap manusia zaman sekarang ini. Terutamanya mereka yang bergelar Muslim. Kerana apa? Kerana nabi mereka telah berpesan.

"Sesungguhnya sebagian yang masih dikenal umat manusia dari perkataan para nabi terdahulu adalah: "Apabila kamu tidak malu, berbuatlah sesukamu.""
[HR Bukhari]

Cuma kenapa kebanyakan Muslim hari ini tidak menunjukkan sikap seperti fitrah yang saya sebutkan tadi? Kerana cara hidup mereka dan corak pemikiran mereka telah berjaya diatur atau direka mengikut kehendak "mereka-mereka" yang mahukan kehancuran Islam.

Mereka berjaya menjadikan kita berasa malu hendak membaca al-Qur'an di khalayak ramai, tetapi tidak malu untuk membaca majalah lucah atau komik di khalayak ramai.

Mereka berjaya menjadikan kita berasa malu hendak meziarahi mad'u dan bersama-sama orang-orang yang soleh, tetapi tidak berasa malu untuk pergi melepak bersama-sama teman di panggung wayang hingga terkadang meninggalkan solat dan lain-lain.

Mereka berjaya menjadikan kita berasa malu untuk mengenakan tudung dan pakaian longgar, tetapi tidak berasa malu untuk menunjukkan "identiti sebenar" dengan membuka segala aurat yang sepatutnya menjadi perhiasan paling berharga menjadi murah.

Mereka berjaya menjadikan kita berasa malu kerana tidak mempunyai pasangan, tetapi tidak merasa malu untuk mempamerkan dosa-dosa kita bersama dengan si dia kepada mata umum.

Sesungguhnya, "mereka" telah berjaya. Dan kita, umat Islam juga telah berjaya. Berjaya dipermainkan oleh "pihak-pihak"yang sememangnya mahu merosakkan cara kita berfikir.

Hinggakan kita merasa malu dalam mahu melakukan kebaikan, tetapi tidak merasa malu dalam melakukan kemaksiatan.

Mari kita lihat semula ke dalam sirah mengenai seorang pemuda yang menjadikan dirinya merupakan pengawal kepada malu itu sendiri. Bukan malu yang mengawal dirinya.

***

Sebaik sahaja Nabi Muhammad berjaya menakluki kota Mekah, Ikrimah bin Abu Jahal melarikan dirinya. Dia mengajak Ummu Hakim, isterinya tetapi dia enggan. Akhirnya Ikrimah pergi seorang diri. Ummu Hakim pergi menemui Nabi Muhammad ditapak perkhemahannya.

"Wahai Muhammad, Ikrimah telah melarikan diri ke negeri Yaman kerana takut kalau-kalau kamu mahu membunuhnya. Oleh itu, aku memohon kepadamu supaya engkau menjamin keselamatannya," katanya kepada Nabi Muhammad.

"Dia akan berada dalam keadaan selamat," jawab Nabi Muhammad menjamin keselamatan Ikrimah.
Mendengar jawapan itu, maka isteri Ikrimah memohon untuk mencari suaminya. Dia membawa pembantunya yang berketurunan Greek. Apabila mereka telah jauh berjalan, pembantunya cuba mekalukan perkara yang tidak disenanginya. Ummu Hakim berjaya melepaskan dirinya sehingga tiba di satu penempatan Arab. Dia memohon pertolongan mereka yang kemudian menangkap dan mengikat pembantunya itu.

Ummu Ahkim terus mencari Ikrimah. Akhirnya dia berjaya menemui Ikrimah di pantai berdekatan Laut Merah dalam wilayah Tihamah. Ikrimah ketika itu sedang berbincang menaiki kapal kepunyaan seorang pemuda. Pengemudi kapal tersebut berkata kepadanya,

"Wahai Ikrimah, ikhlaskanlah dirimu dan akan aku tumpangkan kamu!"
Ikrimah bertanya,
"Apakah yang harus aku ikhlaskan?"

"Katakanlah bahawa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan akuilah bahawa Muhammad itu adalah utusan Allah!" kata pengemudi kapal itu.

"Tidak sama sekali. Aku melarikan diri adalah kerana itu," Ikrimah menjawab.

Ketika itu, Ummu Hakim datang mendekatinya.

"Wahai Ikrimah putera bapa saudaraku, aku datang menemuimu membawa pesan dari orang yang paling utama, dari manusia yang paling mulia dan manusia yang paling baik. Aku memohon supaya engkau jangan menghancurkan dirimu sendiri. Aku telah memohonkan jaminan keselamatan untukmu daripada Nabi Muhammad," kata isterinya.

"Apakah engkau telah bercakap dengannya?" Ikrimah bertanya kepada isterinya.

"Ya, benar. Aku telah berbicara dengan beliau dan dia memberikan jaminan keselamatan atas dirimu," Ummu Hakim menjawab.

Lalu Ikrimah setuju kembali bersama-sama isterinya. Ummu Hakim menceritakan tentang pembantu mereka yang cuba mencabul kehormatannya. Mendengarkan itu, Ikrimah segera menuju ke penempatan Arab tersebut.

Dia mencari pembantunya lalu membunuhnya. Pada malam harinya, Ikrimah ketika mereka tidur, Ummu Hakim menolak hajatnya untuk bersama.
"Engkau orang kafir, sedangkan aku orang Muslim," kata Ummu Hakim.
"Jika kau menolak keinginginanku, ini merupakan suatu masalah besar bagi diriku," kata Ikrimah kepada isterinya.

Esoknya, mereka meneruskan perjalanan. Sebelum Ikrimah dan isterinya tiba di Mekah, Nabi Muhammad menyampaikan pesan kepada para sahabat.
"Ikrimah bin Abu Jahal kembali ke sini sebagai seorang Muslim dan muhajir. Jangan sesekali kamu semua mempersendakan bapanya. Itu akan mendatangkan kedukaan kepada mereka yang masih hidup," pesannya.
Ikrimah dan Ummu Hakim tiba ditempat dimana Nabi Muhammad berada. Beliau menyambutnya dan mengajak Ikrimah duduk bersama-sama.

"Muhammad, Ummu Hakim mengatakan engkau memberikan pelindungan kepadaku," Ikrimah memulakan bicara.

"Ya, benar," kata Nabi Muhammad. "Kini kamu selamat," sambungnya.

"Untuk apa perlindungan itu kau berikan?" dia bertanya lagi.

"Untuk mengajakmu bersaksi bahawa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan aku ini adalah utusan Allah," kata Nabi Muhammad.

"Demi Allah," kata Ikrimah,

"Kamu mengajak kami melakukan perkara yang baik dan menyuruh kamu membuat perkara yang benar. Kamu tinggal bersama kami sebelum kamu menerima wahyu lagi dan kamu merupakan seorang yang paling kami percayai dalam percakapan dan yang paling baik antara kami," dia menyambung

"Aku bersaksi bahawa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan Muhammad sebagai utusan Allah," kata Nabi Muhammad.

Mendengar kalimah penyaksian itu diucapkan, Nabi Muhammad merasa sangat gembira.

"Katakanlah kepada Tuhan dan mereka yang hadir hari ini bahawa kamu seorang Muslim yang Mujahid dan Mujahir," Nabi Muhammad mengarahkan Ikrimah.

Ikrimah mengulanginya dan kemudian berkata,

"Aku memohon kepadamu wahai Nabi Muhammad, supaya engkau memohon keampunanku kepada Allah atas setiap permusuhan yang pernah aku lakukan terhadap dirimu, setiap perjalanan yang aku lalui untuk menyerangmu, setiap apa yang aku guna untuk melawanmu dan setiap perkataan kotor yang aku katakan di hadapan atau di belakangmu."

Maka Nabi Muhammad pun berdoa,

"Ya Allah, ampunilah dosanya atas setiap permusuhan yang pernah dilakukannya untuk bermusuh denganku, setiap langkah perjalanan yang dilaluinya untuk menyerangku yang tujuannya untuk memadamkan cahaya-Mu dan ampunilah dosanya atas segala sesuatu yang pernah dilakukannya baik secara langsung berhadapan denganku mahupun tidak."
Mendengar doa yang dimohon oleh Nabi Muhammad itu, Ikrimah merasa senang hati dan gembira

"Wahai Nabi Muhammad, demi Allah setiap dinar yang pernah aku gunakan untuk menentang Islam, akan aku gantikan berlipat kali ganda demi membela agama-Nya. Begitu juga setiap perjuangan yang dahulu aku lakukan untuk menentang Islam, akan aku ganti dengan perjuangan yang berlipat kali ganda demi membela agama-Nya, Aku akan ikut berperang dan berjuang sampai ke titisan darah yang terakhir," kata Ikrimah dengan penuh semangat.

Selepas memeluk Islam, Ikrimah menjadi seorang yang komited dalam perjuangan. Dia dilihat sentiasa membaca al-Qur'an dimasjid dan meletakkannya diatas mukanya sambil berkata,

"Inilah kitab Allah, mengandungi kata-kata Allah,"

Dan kemudiannya menangis kerana takutkan-Nya. Ikrimah sentiasa ikut dalam peperangan hingga akhirnya dia terbunuh sebagai seorang syahid.

***

Masya-Allah. Cuba kita analisa beberapa perkara dalam kisah ini.

Ikrimah bukan sahaja tidak mahu memasuki Islam pada awalnya, tetapi merupakan penentang utama dalam dakwah Islam. Sebab itulah dia melarikan diri selepas kalah dalam peristiwa Fathul Mekah kerana dia adalah insan-insan yang perlu dibunuh. Dan Ikrimah bukannya berseorangan, dia ada kawan-kawan dia yang bersama-sama dalam melakukan kebatilan. Belum kita cuba kira lagi berapa ramai jiwa Musliim yang telah dia bunuh ketika dia jahil, ditambah dengan maksiat-maksiat yang lainnya.

Tetapi, adakah dia berasa malu untuk memasuki cahaya?

Malu kerana nanti kawan-kawan dia akan mencemuh dia, orang akan mengejek dia kerana dia anak Abu Jahal, orang mungkin akan mengungkit kisah dia pernah membunuh orang islam dan memerangi nabi. Dahulunya gangster, tetapi sekarang sibuk hendak jadi malaikat.

Tidak! Kerana apa? Kerana cahaya itu indah. Tutuplah dia dengan segunung pasir sekalipun, ia akan tetap bercahaya.. Itulah cahaya Islam..

Kita perlu merasa malu. Ya!

Tetapi malu terhadap apa?

Malu terhadap dosa-dosa dan kemaksiatan.

Tetapi tidak sekali kita malu dalam menegakkan syariat yang telah ditetapkan Allah.

Tidak sekali kita malu dalam mengejar apa yang dinamakan sebagai, syurga...



~ apa itu riak??? ~


Riak itu ialah : menuntut sesuatu pangkat/kedudukan dengan cara melakukan ibadat. semua sedia maklum bahawa riak itu adalah suatu yang haram. Riak berasal daripada kalimah ‘roa’ iaitu bermaksud lihat. Riak itu suatu yang dikeji dan dimurkai Allah.

Mengapa riak itu tidak dibenarkan..? kerana seseorang yang riak dalam amalan bermakna dia telah mengambil sesuatu yang keji (redha manusia)dan dia telah meninggalkan sesuatu yang mulia (redha Allah). sedangkan Allah telah menjanjikan ganjaran yang sangat besar bagi hamba-hambanya yang ikhlas dlm beramal, lalu mengapa manusia berpaling daripada memilih ganjaran Allah sebaliknya mendambakan pandangan dan pujian manusia.

Riak itu ibarat manusia berpakaian hitam yang berjalan di dalam gelap. Sukar untuk disedari akan kewujudannya kecuali bagi orang2 yang selalu bermuhasabah dan memperbaharui niatnya.

Riak adalah perosak bagi sesuatu amalan..lawan bagi riak adalah dengan ikhlas. Ramai orang yang boleh beramal,berpersatuan dari pagi sampai ke malam, berdakwah bertahun-tahun, ringan tangan dalam memberi sumbangan...namun persoalannya adakah amalan itu benar-benar ikhlas dengan niat yang tiada lain kecuali hanya satu..kerana Allah.

Sedangkan syarat bagi penerimaan suatu amalan itu disisi Allah adalah :
1)dengan niat yang ikhlas sebelum,semasa dan selepas kita melakukan amalan itu
2)dengan berlandaskan ketetapan syara'

Diceritakan daripada anak murid kepada Junaid al-Bagdadi bahawa setelah gurunya Junaid meninggal..dia telah bermimpi bertemu dengan gurunya itu dan bertanya tentang keadaan gurunya itu..

Kata Junaid, "telah habis segla (amalan)ilmu-ilmu yang telah aku ajar dan habis semua amalan-amalan sufi aku melainkan hanya beberapa rakaat daripada solat yang aku lakukan sebelum subuh (yakni tahajjud)"

Tahajjud yg dilakukan semasa tiada orang lain yg melihat melainkan Allah dan para malaikat yg menyaksikan..sedangkan amalan-amalan lain biasanya dilihat oleh manusia lalu menimbulkan rasa riak dan senang hati.

Peliharalah amalan seboleh-bolehnya agar tidak dilihat oleh org lain..Ali bin Zainal Abidin dikisahkan bahawa dibawah matanya ada garis hitam dan dibelakang badannya juga ada tompok hitam. hal ini kerana byknya dia menangis dan pada malam hari dia akan mengangkat barang2 yg ingin disedekahkan pd org2 miskin..sehingga begitu sekali dia menjaga amalannya!! agar benar-benar bersih tanpa riak..agar amalan itu ikhlas dan akhirnya diterima Allah.

Kata ibrahim adham pula , "Jangan kamu bertanya pada seseorang itu sama ada dia berpuasa atau tidak"

Hal ini kerana dibimbangi dengan kita bertanya kepadanya..jika dia berpuasa dia akan menjadi gembira dan riak dan jika dia tidak berpuasa dia akan menjadi sedih dan terkilan kerana semasa ditanyakan soalan itu dia tidak berpuasa dan org lain tidak dpt tau kebaikannya.